PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DEWASA
Masa Dewasa
merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan individu setelah masa remaja.
Pengertian masa dewasa ini dapat dihampiri dari sisi biologis, psikologis, dan
pedagosis (moral-spiritual).
Dari sisi biologis,
masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode dalam kehidupan individu yang
ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara optimal dan kesiapan untuk
bereproduksi (berketurunan).
Dari sisi
psikologis, masa ini dapat diartikan sebagai periode dalam kehidupan individu
yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan atau kematangan, yaitu:
1. kestabilan emosi, mampu mengendalikan perasaan tidak lekas marah, sedih,
cemas, gugup, frustasi, atau tidak mudah tersinggung;
2. memiliki kesadaran realitas yang cukup tinggi mau menerima kenyataan, tidak
mudah melamun apabila mengalami kesulitan, dan tidak menyalahkan orang lain
atau keadaan apabila menghadapi kegagalan;
3. bersikap toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda; dan
4. bersikap optimis dalam menghadapi kehidupan.
Sementara
dari sisi pedagosis, masa dewasa ini ditandai dengan:
1. rasa tanggung jawab terhadap semua perbuatannya,
dan juga terhadap kepeduliannya memelihara kesejahteraan hidup dirinya sendiri
dan orang lain;
2. berperilaku sesuai dengan norma atau nilai-nilai
agama;
3. memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi diri dan
keluarganya; dan
4. berpartisifasi aktif dalam kehidupan
bermasyarakat.
Batasan Usia
Perkembangan Masa Dewasa
1. Masa Dewasa
Awal
Masa ini
terentang sejak tercapainya kematangan secara hukum (sekitar usia 18/20 tahun)
sampai kira-kira usia 40 tahun. Secara biologis, masa ini merupakan puncak
pertumbuhan fisik yang prima, sehingga dipandang sebagai usia yang tersehat
dari populasi manusia secara keseluruhan. Kesehatan fisik ini akan terpelihara
dengan baik, apabila didukung oleh kebiasaan-kebiasaan positif, seperti makan
yang teratur dan tidak berlebihan, tidak merokok, tidak meminum minuman keras
atau mengkonsumsi narkoba, tidur yang teratur, dan berolahraga. Secara
psikologis, pada usia ini tidak sedikit diantara mereka yang kurang mampu
mencapai kematangan. Hal ini disebabkan karena banyaknya masalah yang
dihadapinya dan tidak mampu mengatasinya. Masalah-masalah itu diantaranya:
1. kesulitan mencari kerja;
2. susah mencari jodoh;
3. keinginan untuk menikah namun belum mempunyai
pencaharian; dan
4. kesulitan yang dialami setelah menikah.
2. Masa Dewasa
Madya
Masa ini pada
umumnya dimulai pada usia 40 tahun dan berakhir pada usia 60 tahun. Pada usia
ini, aspek fisik sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-fungsi alat indra,
seperti tidak sedikit orang yang menggunakan kacamata untuk membaca, atau
mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang sebelumnya tidak teralami
(seperti rematik, jantung, dsb.).
Ciri Khas
Perkembangan Dewasa
1. Masa Dewasa
Awal
Ciri-ciri umum perkembangan fase usia
dewasa awal, sebagai berikut:
a. Masa pengaturan, usia dewasa awal merupakan saat ketika seseorang mulai
menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa.
b. Usia reproduktif, usia dewasa awal merupakan masa yang paling produktif
untuk memiliki keturunan, dengan memiliki anak, mereka memiliki peran baru
sebagai orang tua.
c. Masa bermasalah, pada usia dewasa awal akan muncul masalah-masalah baru
yang berbeda dengan masalah sebelumnya, diantaranya masalah pernikahan.
d. Masa ketegangan emosional, usia dewasa awal merupakan masa yang memiliki
peluang terjadinya ketegangan emosional, karena pada masa itu seseorang berada
pada wilayah baru dengan harapan-harapan baru, dan kondisi lingkungan serta
permasalahan baru.
e. Masa keterasingan sosial, ketika pendidikan berakhir seseorang akan
memasuki dunia kerja dan kehidupan keluarga, seiring dengan itu hubungan dengan
kelompok teman sebaya semakin renggang.
f. masa komitmen, pada usia dewasa awal seseorang akan menentukan pola hidup
baru, dengan memiliki tanggung jawab baru dan memuat komitmen-komitmen baru
dalam kehidupan.
g. Masa ketergantungan, meskipun telah mencapai status dewasa dan kemandirian,
ternyata masih banyak orang dewasa awal yang tergantung pada pihak lain.
h. Masa perubahan nilai, jika orang dewasa awal ingin diterima oleh anggota
kelompok orang dewasa.
i.
Masa penyesuaian diri dengan cara hidup
baru.
j.
Masa kreatif, masa dewasa awal
merupakan puncak kreativitas.
2. Masa Dewasa
Madya
Ciri-ciri perkembangan fase usia dewasa
madya, sebagai berikut:
a.
Masa yang ditakuti
Diakui bahwa
semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin lebih terasa menakutkan.
Pria dan wanita banyak mempunyai alasan untuk takut memasuki usia madya.
Diantaranya adalah: banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia
madya. Yaitu: kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang
diduga disertai dengan berhentinya reproduksi.
b.
Masa Transisi
Seperti juga masa remaja, individu pada
masa dewasa madya juga disebut sebagai masa transisi dari masa dewasa awal, ke
masa dewasa lanjut (lansia). Sebagian cirri-ciri fisik dan
perilakunya masih memperlihatkan masa dewasa awal, sementara banyak ciri fisik
dan perilaku lainnya justru telah menunjukkan ciri-ciri orang dewasa lanjut.
Kondisi transisi ini menyebabkan mereka
harus banyak melakukan penyesuaian terhadap peran-peran baru yang diberikan
oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengharapkan mereka untuk dapat
berpikir dan berperilaku sesuai dengan usianya.
c.
Masa Penyesuaian kembali
Penyesuaian terhadap berubahnya kondisi
fisik. Misalnya kaum pria yang memasuki usia dewasa madya, cepat atau lambat
individu harus mengadakan penyesuaian kembali terhadap perubahan-perubahan yang
dialaminya, baik fisik maupun peranan.
Penyesuaian terhadap perubahan peranan,
biasanya akan terasa lebih sulit dilakukan bila dibandingkan dengan mengalami
masa pensiun, atau kaum perempuan yang mengalami perubahan peran sebagai ibu
dengan anak-anak yang akan mulai memasuki kehidupan baru.
d.
Masa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
Pengertian keseimbangan mengacu pada
kemampuan penyesuaian terhadap terjadinya perubahan-perubahan fisik dan
psikologis yang dilakukan orang-orang dewasa madya.
Keseimbangan ini dapat dicapai bila ada
penyesuaian secara menyeluruh terhadap pola-pola kehidupannya. Mereka yang
mampu mencapai keseimbangan akan merasakan kehidupan yang tenang, tenteram dan
damai di rumah, sehingga tidak suka “keluyuran”/ buang-buang waktu di luar
rumah untuk kegiatan yang tidak berguna.
Ketidakseimbangan artinya adalah
terjadinya kegoncangan, atau gangguan penyesuaian yang dialami individu pada
masa ini, baik yang bersifat internal maupun eksternal, termasuk dengan
pasangan hidupnya.
Mereka yang tidak mampu mencapai keseimbangan
ini akan merasa tidak betah di rumah, dan cenderung ingin “lari” dari rumah
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologis yang tidak diperoleh di
rumahnya.
e.
Usia Berbahaya
Yang dimaksud
dengan usia berbahaya adalah dalam
hal-hal yang berhubungan dengan segala aspek kehidupan lainnya, seperti kondisi
fisik yang mulai rentan terhadap penyakit, juga kondisi psikologis yang
relative menjadi lebih peka, dalam arti mudah tersinggung, tertekan, stress,
hingga depresi.
f.
Usia Kaku/Canggung
Dewasa madya,
kurang pantas disebut dewasa dini, namun juga belum bisa disebut tua. Dalam
situasi seperti ini, kadang muncul rasa canggung dan bingung pada individu.
Pada sebagian
individu kondisi ini mengakibatkan mereka ingin menutupi ketuaan dengan
berbagai cara dan sejauh mungkin berusaha untuk tidak tampak tua, misalnya
dalam hal pemilihan busana, berdandan/ pemakaian kosmetik dsb. Kadang-kadang
apabila individu agak berlebihan di dalam menampilkan busana dan dandanan yang
bertujuan untuk menutupi ketuaannya, maka hal ini justru menyebabkan mereka
tampak janggal, sehingga terlihat kaku/canggung.
g.
Masa Berprestasi
Menurut Errikson, pada masa usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau
sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Menurutnya
apabila orang pada masa usia madya memiliki keinginan yang kuat maka ia akan
berhasi, sebaliknya dia memiliki keinginan yang lemah, dia akan stag (atau
menetap) pada hidupnya.
h.
Masa sepi
Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orang tua.
Contohnya anak yang mulai beranjak dewasa yang telah bekerja dan tinggal di
luar kota, sehingga orang tua yang terbiasa dengan kehadiran mereka di rumah
akan merasa kesepian dengan kepergian mereka.
i.
Masa jenuh
Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami kejenuhan yakni
pada sekitar usia 40 akhir. Para pria merasa jenuh dengan kegiatan rutinitas
sehari-hari dan kehidupan keluarga yang hanya sedikit memberi hiburan. Wanita
yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak-anak
mereka. Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada variasi dan monoton
yang membuat mereka merasa jenuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar