Rabu, 23 November 2016

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DEWASA



PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DEWASA

Masa Dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan individu setelah masa remaja. Pengertian masa dewasa ini dapat dihampiri dari sisi biologis, psikologis, dan pedagosis (moral-spiritual).
Dari sisi biologis, masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode dalam kehidupan individu yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara optimal dan kesiapan untuk bereproduksi (berketurunan).
Dari sisi psikologis, masa ini dapat diartikan sebagai periode dalam kehidupan individu yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan atau kematangan, yaitu:
1.      kestabilan emosi, mampu mengendalikan perasaan tidak lekas marah, sedih, cemas, gugup, frustasi, atau tidak mudah tersinggung;
2.      memiliki kesadaran realitas yang cukup tinggi mau menerima kenyataan, tidak mudah melamun apabila mengalami kesulitan, dan tidak menyalahkan orang lain atau keadaan apabila menghadapi kegagalan;
3.      bersikap toleran terhadap pendapat orang lain yang berbeda; dan
4.      bersikap optimis dalam menghadapi kehidupan.
Sementara dari sisi pedagosis, masa dewasa ini ditandai dengan:
1.      rasa tanggung jawab terhadap semua perbuatannya, dan juga terhadap kepeduliannya memelihara kesejahteraan hidup dirinya sendiri dan orang lain;
2.      berperilaku sesuai dengan norma atau nilai-nilai agama;
3.      memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi diri dan keluarganya; dan
4.      berpartisifasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.


Batasan Usia Perkembangan Masa Dewasa
1.       Masa Dewasa Awal
Masa ini terentang sejak tercapainya kematangan secara hukum (sekitar usia 18/20 tahun) sampai kira-kira usia 40 tahun. Secara biologis, masa ini merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga dipandang sebagai usia yang tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan. Kesehatan fisik ini akan terpelihara dengan baik, apabila didukung oleh kebiasaan-kebiasaan positif, seperti makan yang teratur dan tidak berlebihan, tidak merokok, tidak meminum minuman keras atau mengkonsumsi narkoba, tidur yang teratur, dan berolahraga. Secara psikologis, pada usia ini tidak sedikit diantara mereka yang kurang mampu mencapai kematangan. Hal ini disebabkan karena banyaknya masalah yang dihadapinya dan tidak mampu mengatasinya. Masalah-masalah itu diantaranya:
1.      kesulitan mencari kerja;
2.      susah mencari jodoh;
3.      keinginan untuk menikah namun belum mempunyai pencaharian; dan
4.      kesulitan yang dialami setelah menikah.
2.       Masa Dewasa Madya
Masa ini pada umumnya dimulai pada usia 40 tahun dan berakhir pada usia 60 tahun. Pada usia ini, aspek fisik sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-fungsi alat indra, seperti tidak sedikit orang yang menggunakan kacamata untuk membaca, atau mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang sebelumnya tidak teralami (seperti rematik, jantung, dsb.).


Ciri Khas Perkembangan Dewasa
1.       Masa Dewasa Awal
Ciri-ciri umum perkembangan fase usia dewasa awal, sebagai berikut:
a.       Masa pengaturan, usia dewasa awal merupakan saat ketika seseorang mulai menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa.
b.      Usia reproduktif, usia dewasa awal merupakan masa yang paling produktif untuk memiliki keturunan, dengan memiliki anak, mereka memiliki peran baru sebagai orang tua.
c.       Masa bermasalah, pada usia dewasa awal akan muncul masalah-masalah baru yang berbeda dengan masalah sebelumnya, diantaranya masalah pernikahan.
d.      Masa ketegangan emosional, usia dewasa awal merupakan masa yang memiliki peluang terjadinya ketegangan emosional, karena pada masa itu seseorang berada pada wilayah baru dengan harapan-harapan baru, dan kondisi lingkungan serta permasalahan baru.
e.       Masa keterasingan sosial, ketika pendidikan berakhir seseorang akan memasuki dunia kerja dan kehidupan keluarga, seiring dengan itu hubungan dengan kelompok teman sebaya semakin renggang.
f.       masa komitmen, pada usia dewasa awal seseorang akan menentukan pola hidup baru, dengan memiliki tanggung jawab baru dan memuat komitmen-komitmen baru dalam kehidupan.
g.      Masa ketergantungan, meskipun telah mencapai status dewasa dan kemandirian, ternyata masih banyak orang dewasa awal yang tergantung pada pihak lain.
h.      Masa perubahan nilai, jika orang dewasa awal ingin diterima oleh anggota kelompok orang dewasa.
i.        Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru.
j.        Masa kreatif, masa dewasa awal merupakan puncak kreativitas.

2.       Masa Dewasa Madya
Ciri-ciri perkembangan fase usia dewasa madya, sebagai berikut:
a.         Masa yang ditakuti
Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin lebih terasa menakutkan. Pria dan wanita banyak mempunyai alasan untuk takut memasuki usia madya. Diantaranya adalah: banyaknya stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya. Yaitu: kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya reproduksi.
b.        Masa Transisi
Seperti juga masa remaja, individu pada masa dewasa madya juga disebut sebagai masa transisi dari masa dewasa awal, ke masa dewasa lanjut (lansia). Sebagian cirri-ciri fisik dan perilakunya masih memperlihatkan masa dewasa awal, sementara banyak ciri fisik dan perilaku lainnya justru telah menunjukkan ciri-ciri orang dewasa lanjut.
Kondisi transisi ini menyebabkan mereka harus banyak melakukan penyesuaian terhadap peran-peran baru yang diberikan oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengharapkan mereka untuk dapat berpikir dan berperilaku sesuai dengan usianya.
c.         Masa Penyesuaian kembali
Penyesuaian terhadap berubahnya kondisi fisik. Misalnya kaum pria yang memasuki usia dewasa madya, cepat atau lambat individu harus mengadakan penyesuaian kembali terhadap perubahan-perubahan yang dialaminya, baik fisik maupun peranan.
Penyesuaian terhadap perubahan peranan, biasanya akan terasa lebih sulit dilakukan bila dibandingkan dengan mengalami masa pensiun, atau kaum perempuan yang mengalami perubahan peran sebagai ibu dengan anak-anak yang akan mulai memasuki kehidupan baru.
d.        Masa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
Pengertian keseimbangan mengacu pada kemampuan penyesuaian terhadap terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang dilakukan orang-orang dewasa madya.
Keseimbangan ini dapat dicapai bila ada penyesuaian secara menyeluruh terhadap pola-pola kehidupannya. Mereka yang mampu mencapai keseimbangan akan merasakan kehidupan yang tenang, tenteram dan damai di rumah, sehingga tidak suka “keluyuran”/ buang-buang waktu di luar rumah untuk kegiatan yang tidak berguna.
Ketidakseimbangan artinya adalah terjadinya kegoncangan, atau gangguan penyesuaian yang dialami individu pada masa ini, baik yang bersifat internal maupun eksternal, termasuk dengan pasangan hidupnya.
Mereka yang tidak mampu mencapai keseimbangan ini akan merasa tidak betah di rumah, dan cenderung ingin “lari” dari rumah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologis yang tidak diperoleh di rumahnya.
e.         Usia Berbahaya
Yang dimaksud dengan usia berbahaya adalah  dalam hal-hal yang berhubungan dengan segala aspek kehidupan lainnya, seperti kondisi fisik yang mulai rentan terhadap penyakit, juga kondisi psikologis yang relative menjadi lebih peka, dalam arti mudah tersinggung, tertekan, stress, hingga depresi.
f.         Usia Kaku/Canggung
Dewasa madya, kurang pantas disebut dewasa dini, namun juga belum bisa disebut tua. Dalam situasi seperti ini, kadang muncul rasa canggung dan bingung pada individu.
Pada sebagian individu kondisi ini mengakibatkan mereka ingin menutupi ketuaan dengan berbagai cara dan sejauh mungkin berusaha untuk tidak tampak tua, misalnya dalam hal pemilihan busana, berdandan/ pemakaian kosmetik dsb. Kadang-kadang apabila individu agak berlebihan di dalam menampilkan busana dan dandanan yang bertujuan untuk menutupi ketuaannya, maka hal ini justru menyebabkan mereka tampak janggal, sehingga terlihat kaku/canggung.
g.        Masa Berprestasi
Menurut Errikson, pada masa usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (tetap) tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Menurutnya apabila orang pada masa usia madya memiliki keinginan yang kuat maka ia akan berhasi, sebaliknya dia memiliki keinginan yang lemah, dia akan stag (atau menetap) pada hidupnya.
h.        Masa sepi
Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orang tua. Contohnya anak yang mulai beranjak dewasa yang telah bekerja dan tinggal di luar kota, sehingga orang tua yang terbiasa dengan kehadiran mereka di rumah akan merasa kesepian dengan kepergian mereka.
i.          Masa jenuh
Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami kejenuhan yakni pada sekitar usia 40 akhir. Para pria merasa jenuh dengan kegiatan rutinitas sehari-hari dan kehidupan keluarga yang hanya sedikit memberi hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak-anak mereka. Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada variasi dan monoton yang membuat mereka merasa jenuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar