DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Permasalahan 1
C. Manfaat 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan 2
B. Subjek / Objek Filsafat Pendidikan 3
C. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan 3
D. Kegunaannya 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah filsafat berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani Kuno, yaitu phile atau philos yang berarti cinta atau sahabat, dan sophia atau sophos yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian, berdasarkan asal usul philosphia (filsafat) berarti cinta kepada kebijaksanaan atau sahabat kebijaksanaan.
Di zaman Yunani filsafat bukan merupakan suatu disiplin teoritis dan spesial, akan tetapi suatu cara hidup yang kongkret, suatu pandangan hidup total tentang manusia dan tentang alam yang menyinari seluruh kehidupan seseorang. Selanjutnya, dengan kehidupan atau perkembangan peradaban manusia dan problema yang dihadapinya, pengertian yang bersifat teoritis seperti yang dilahirkan filsafat Yunani itu kehilangan kemampuan untuk memberi jawaban yang layak tentang kebenaran peradaban itu telah menyebabkan manusia melakukan loncatan besar dalam bidang sains, teknologi, kedokteran dan pendidikan.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
B. Permasalahan
1. Apa yang dimaksud filsafat pendidikan
2. Apa saja objek filsafat pendidikan
3. Apa saja ruang lingkup filsafat pendidikan
4. Kegunaan filsafat pendidikan
C. Manfaat
1. Dapat menjadi suatu bekal bagi para pendidik untuk menghadapi masalah pendidikan.
2. Mahasiswa agar dapat memahami secara menyeluruh mengenai filsafat pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan
1. Pengertian Filsafat
Kata filsafat atau falsafat berasal dari bahasa Yunani, dari kata philos, yang berarti cinta, tenang, suka dan kata sophia yang berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan.
Menurut Hasan Shadini dalam Jalaludin (1997 : 9), filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan.
2. Pengertian Filsafat Pendidikan
Menurut Al Syaibani dalam Jalaludin adalah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai cara untuk mengatur dan menyelaraskan proses pendidikan, artinya bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan untuk mencapainya. Nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusiaan merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan.
Menurut John Dewey dalam Jalaludin (1997:13) filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat dapat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan.
Pandangan filsafat pendidikan sama dengan perannya merupakan landasan filosofis yang menjiwai seluruh kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Dimana landasan filosofis merupakan landasan yang berdasarkan atas filsafat. Landasan filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh dan konseptual tentang religi dan etika yang bertumpu pada penalaran. Oleh karena itu antara filsafat dengan pendidikan sangat erat kaitannya, dimana filsafat mencoba merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat sedangkan pendidikan berusaha mewujudkan citra tersebut.
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik, potensi cipta, rasa maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
B. Subjek / Objek Filsafat Pendidikan
Berfikir merupakan subjek dari filsafat pendidikan akan tetapi tidak semua berfikir berarti berfilsafat. Subjek filsafat pendidikan adalah seseorang yang berfikir / memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh dan mendalam tentang bagaimana memperbaiki pendidikan.
Objek Filsafat Pendidikan
Objek filsafat, objek itu dapat berwujud suatu barang atau dapat juga subjek itu sendiri. Contohnya si aku berfikir tentang diriku sendiri. Maka objeknya adalah subjek itu sendiri. Objek filsafat dapat dibedakan atas 2 hal :
1. Objek material yaitu segala sesuatu atau realita, ada yang harus ada dan ada yang tidak harus ada.
2. Objek formal, yaitu bersifat mengasaskan atau berprinsip dan oleh karena mengasas, maka filsafat itu mengkonstatis prinsip-prinsip kebenaran dan tidak kebenaran.
C. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Para ahli mengatakan bahwa ruang lingkup dari ilmu filsafat yaitu :
a. Tentang hal mengerti, syarat-syarat dan metode-metodenya.
b. Tentang ada dan tidak ada.
c. Tentang alam, dunia dan seisinya.
d. Menentukan apa yang baik dan yang buruk.
e. Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.
f. Tuhan tidak dikecualikan.
Ruang lingkup dari filsafat yaitu :
a. Tentang pengetahuan logika
1. Logika formil : tentang mempelajari asas-asas atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati agar kita dapat berpikir dengan benar dan mencapai kebenaran.
2. Logika materil kritik (epistimologi)
• Sumber dan asal pengetahuan
• Alat-alat pengetahuan
• Proses terjadinya pengetahuan
• Kemungkinan dan batas pengetahuan
• Kebenaran dan kekeliruan
• Metode ilmu pengetahuan dan lain-lain
b. Tentang “ada” metafisika atau anatology
• Apakah arti dari itu?
• Apakah kesempurnaan yang ada itu?
• Apakah tujuannya ada itu?
• Apakah sebab dan akibat?
• Apakah yang merupakan dasar yang terdalam dari setiap barang yang ada itu?
c. Tentang dunia material : kosmologi
Hal ini membicarakan tentang asal mula atau sumber dan susunan atau struktur dari alam semesta.
d. Tentang manusia : filsafat tentang manusia
Orang mengetahui tentang “ada” itu dari adanya sendiri.
e. Tentang kesusilaan : etika
Manusia itu yakin dan wajib berbuat baik dan menghindarkan yang tidak baik itu menimbulkan berbagai soal.
f. Tentang Tuhan : theodyca
Hal inilah yang merupakan konsekuensi terakhir dari seluruh pandangan filsafat. Renungan tentang pengetahuan kita itu membuktikan bahwa manusia bukan sumber dari segala-galanya, bukan sumber daripada segala pengetahuan.
Secara makro (umum) apa yang menjadi objek pemikiran filsafat yaitu dalam ruang lingkup tentang menjangkau permasalahan kehidupan manusia, alam semesta dan sekitarnya adalah juga objek pemikiran filsafat pendidikan. Tetapi secara mikro (khusus) yang menjadi objek filsafat pendidikan meliputi :
1. Merumuskan secara tegas sifat pendidikan nature of education.
2. Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan.
3. Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan.
4. Merumuskan antara filsafat, filsafat pendidikan dan teori pendidikan.
5. Merumuskan hubungan antara filsafat negara (idiologi), filsafat pendidikan dan politik pendidikan (sistem pendidikan).
6. Merumuskan sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
D. Kegunaannya
1. Kita dapat mengetahui tentang pengertian filsafat pendidikan dengan luas.
2. Kita dapat mengetahui tentang objek, ruang lingkupnya.
3. Filsafat berguna untuk memperarah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran tertentu yang memiliki toleransi dengan kehidupan yang nyata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran suka kepada hikmah dan kebijaksanaan.
Filsafat pendidikan adalah aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai cara untuk mengatur dan menyelaraskan proses pendidikan.
Dan menurut John Dewey filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir maupun daya perasaan menuju ke arah tabiat manusia, maka filsafat dapat juga diartikan sebagai teori umum pendidikan.
2. Objek Filsafat Pendidikan
Objek filsafat itu berwujud suatu barang atau subjek itu sendiri. Ada 2 hal objek filsafat :
1. Objek material yaitu segala sesuatu atau realita, ada yang harus ada dan ada yang tidak harus ada.
2. Objek formal yaitu bersifat mengasaskan atau berprinsip dan oleh mengasas, maka filsafat itu mengkonstatis prinsip-prinsip kebenaran dan tidak kebenaran.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari filsafat ada 6
1. Tentang pengetahuan logika
2. Tentang pengetahuan “ada”
3. Tentang dunia material
4. Tentang manusia
5. Tentang kesusilaan
6. Tentang Tuhan
Ruang lingkup filsafat pendidikan itu ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu sendiri yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan yang baik dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. H.Wr. Hendra Saputra, M.Hum, 2008. Pengantar Filsafat Pendidikan. PSB FKIP UHAMKA : Jakarta.
Suhartono, Suparlan, Filsafat Pendidikan, Yogyakarta : Ar-Ruzz Media 2007.
Prasety0, Tri Filsafat Pendidikan. Bandung : CV. Pustaka Setia, 2000.
Syarifudin, 2006. Pengantar Filsafat Pendidikan, Percikan Ilmu Bandung.
Jalaluddin dan Abdullah, Idi 2002. Filsafat Pendidikan. Jakarta : Gaya Media Pratama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar